Profil Desa Dorowati
Ketahui informasi secara rinci Desa Dorowati mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Dorowati, Kecamatan Klirong, Kebumen yang mengupas tuntas kondisi geografis, demografi penduduk, potensi ekonomi berbasis pertanian dan UMKM, serta dinamika pemerintahan dan sosial masyarakatnya. Kenali Dorowati lebih dalam melalui dat
-
Pusat Pertanian Produktif
Sebagian besar wilayah Desa Dorowati merupakan lahan sawah irigasi yang menjadi penopang utama perekonomian masyarakat melalui budidaya padi.
-
Sentra Ekonomi Lokal
Keberadaan Pasar Dorowati yang telah direvitalisasi menjadi titik vital perputaran ekonomi, mendukung sektor perdagangan dan jasa bagi warga desa dan sekitarnya.
-
Lembaga Pendidikan Islam Bersejarah
Desa ini menjadi lokasi Pondok Modern Al-Islah yang berdiri sejak tahun 1984, menjadikannya pusat pendidikan agama yang penting di wilayah Kecamatan Klirong.

Desa Dorowati merupakan salah satu dari 24 desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini menampilkan karakteristik wilayah pedesaan yang dinamis, dengan denyut kehidupan yang ditopang oleh sektor pertanian sebagai tulang punggung utama, serta didukung oleh geliat perdagangan dan jasa yang terus berkembang. Terletak tidak jauh dari pusat pemerintahan kecamatan, Dorowati memegang peran penting dalam konstelasi sosial dan ekonomi di kawasan selatan Kebumen. Dengan populasi yang padat dan lahan yang produktif, desa ini terus berupaya mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, sambil menghadapi berbagai tantangan pembangunan di era modern.
Kondisi Geografis dan Administratif
Secara geografis, Desa Dorowati terletak di dataran rendah bagian selatan Kabupaten Kebumen. Letaknya yang strategis menghubungkannya dengan desa-desa lain di sekitarnya yang juga menjadi bagian penting dari ekosistem sosial-ekonomi Kecamatan Klirong. Berdasarkan data yang dihimpun, luas wilayah Desa Dorowati yakni sekitar 1,7 km².
Wilayah desa ini memiliki batas-batas administratif yang jelas. Di sebelah utara, Desa Dorowati berbatasan langsung dengan Desa Kebadongan. Di sisi selatan, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Gadungrejo. Batas sebelah barat ialah Desa Sidomulyo (masuk wilayah Kecamatan Petanahan), sementara di sebelah timur berbatasan dengan Desa Podoluhur. Topografi wilayah yang didominasi oleh dataran rendah menjadikan lahan di Dorowati sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama sawah irigasi yang menjadi pemandangan umum di sebagian besar area desa. Wilayahnya terbagi ke dalam empat dukuh (dusun), yang terdiri dari Dukuh Bak, Dukuh Entak, Dukuh Jetis dan Dukuh Kamal, yang masing-masing menjadi pusat komunitas warga.
Demografi dan Kependudukan
Data kependudukan untuk tingkat desa seringkali bersifat dinamis. Mengacu pada data agregat Kecamatan Klirong, desa-desa di wilayah ini memiliki tingkat kepadatan yang bervariasi. Dengan luas wilayah 1,7 km², Desa Dorowati menjadi salah satu desa dengan populasi yang cukup padat. Sebagai gambaran, data BPS untuk Kecamatan Klirong pada tahun 2023 mencatat jumlah penduduk sebanyak 67.129 jiwa dengan kepadatan mencapai 1.552 jiwa/km². Jika merujuk pada data ini sebagai proksi, Desa Dorowati memiliki tingkat kepadatan penduduk yang signifikan.
Mayoritas penduduk Desa Dorowati menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Selain itu, sektor perdagangan, jasa, dan industri kecil juga menjadi sumber mata pencaharian penting bagi sebagian warga lainnya. Komposisi penduduk yang dinamis ini menciptakan struktur sosial ekonomi yang beragam, di mana interaksi antarprofesi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Keberadaan fasilitas pendidikan dan kesehatan di desa juga turut menunjang kualitas sumber daya manusia setempat.
Sejarah dan Asal-Usul Desa
Setiap desa memiliki cerita dan sejarahnya sendiri yang membentuk identitas kolektif masyarakatnya. Menurut beberapa sumber lokal, nama "Dorowati" memiliki kaitan dengan cerita rakyat atau legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Salah satu versi menyebutkan bahwa nama desa ini berasal dari keberadaan "Pohon Doro" yang diyakini memiliki nilai historis atau spiritual bagi para leluhur. Cerita-cerita semacam ini, meskipun tidak selalu tercatat secara formal, hidup dan diwariskan secara turun-temurun serta menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya desa.
Selain legenda penamaan, Desa Dorowati juga menjadi tempat peristirahatan seorang tokoh agama yang dihormati, yakni Syekh Abbas. Keberadaan makam beliau menjadi situs sejarah dan religi yang memiliki arti penting bagi masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa sejak dahulu, nilai-nilai keagamaan telah menjadi bagian integral dari tatanan sosial di Desa Dorowati. Seiring berjalannya waktu, desa ini terus berkembang mengikuti alur sejarah Kabupaten Kebumen, dari era kerajaan hingga masa kemerdekaan dan pembangunan modern.
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Perekonomian Desa Dorowati ditopang oleh beberapa sektor utama yang saling mendukung, menciptakan sirkulasi ekonomi yang relatif stabil di tingkat lokal.
Sektor pertanian merupakan pilar utama ekonomi desa. Hamparan sawah yang luas dan subur, didukung oleh sistem irigasi yang memadai, menjadikan Dorowati sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Klirong. Para petani di sini umumnya menanam padi sebagai komoditas utama, dengan pola tanam yang disesuaikan dengan musim dan ketersediaan air. Hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten, tetapi juga menjadi komoditas yang dijual ke pasar lokal maupun regional, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan warga.
Sektor perdagangan dan jasa juga menunjukkan geliat yang positif. Titik sentral kegiatan ekonomi ini ialah Pasar Dorowati. Pasar ini telah direvitalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen menjadi pasar yang lebih modern dan representatif. Peresmian pasar yang lebih tertata pada akhir tahun 2021 menjadi kado bagi masyarakat, mengubah sistem jual beli dari yang semula lesehan menjadi los dan kios yang lebih rapi. Pasar ini tidak hanya melayani warga Dorowati, tetapi juga menjadi tujuan berbelanja masyarakat dari desa-desa sekitar. Bahkan, beberapa pedagang sudah mulai mengadopsi transaksi non-tunai menggunakan QRIS, menandakan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital.
Di luar dua sektor tersebut, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga turut berkontribusi, meskipun tidak sebesar pertanian. Berbagai usaha rumahan seperti toko kelontong, warung makan, dan jasa lainnya menyediakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Selain itu, kesadaran akan pengelolaan lingkungan juga mulai tumbuh melalui inisiatif seperti Bank Sampah "Nabung Uwuh" yang dikelola oleh warga.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Dorowati dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Mereka bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif di tingkat desa yang berfungsi menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengawasi kinerja pemerintah desa. Berdasarkan informasi dari situs resmi desa, Pemerintah Desa Dorowati aktif dalam menjalankan program-program pembangunan, mulai dari infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat. Publikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara transparan menjadi salah satu wujud akuntabilitas kepada publik.
Berbagai lembaga kemasyarakatan juga aktif berperan dalam dinamika desa. Organisasi seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta lembaga keagamaan menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam melaksanakan program-programnya. Keterlibatan aktif lembaga-lembaga ini menunjukkan adanya modal sosial yang kuat di tengah masyarakat. Namun seperti halnya dinamika pemerintahan di banyak tempat, Desa Dorowati juga pernah menghadapi tantangan internal. Berita mengenai isu yang melibatkan kepala desa pada akhir tahun 2024 menunjukkan adanya dinamika politik lokal yang memerlukan proses mediasi dan penyelesaian oleh tokoh masyarakat dan Forkopimcam.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas publik menjadi indikator penting kemajuan sebuah desa. Di Desa Dorowati, fasilitas dasar telah tersedia cukup memadai untuk melayani kebutuhan warganya.
Di bidang pendidikan, desa ini memiliki beberapa lembaga pendidikan formal, antara lain SDN 1 Dorowati dan SDN 3 Dorowati, serta lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Keberadaan lembaga pendidikan yang paling menonjol ialah Pondok Modern Al-Islah, sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada tahun 1984 oleh KH. Muslih Abdullatief, Lc. Pondok ini telah memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak, tidak hanya dari Dorowati tetapi juga dari berbagai daerah lain.
Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin diadakan untuk memantau kesehatan ibu dan anak. Kader-kader kesehatan desa juga aktif dalam kegiatan promotif dan preventif, seperti yang terlihat dari kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) saat terjadi dugaan kasus Chikungunya di salah satu dusun pada awal tahun 2025. Untuk penanganan medis lebih lanjut, warga dapat mengakses Puskesmas Klirong I yang tidak terlalu jauh dari desa.
Infrastruktur jalan desa sebagian besar sudah dalam kondisi baik, menghubungkan antar dukuh dan menjadi akses utama menuju pusat kecamatan maupun jalan raya utama. Fasilitas peribadatan seperti masjid dan musala juga tersebar di setiap dukuh, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat.
Tantangan dan Harapan Pembangunan
Sebagai desa yang terus berkembang, Dorowati dihadapkan pada sejumlah tantangan. Di sektor pertanian, fluktuasi harga gabah, serangan hama, dan dampak perubahan iklim menjadi risiko yang selalu dihadapi petani. Regenerasi petani juga menjadi isu krusial, di mana generasi muda cenderung lebih tertarik bekerja di sektor non-pertanian atau merantau ke kota besar. Dari sisi sosial, menjaga kerukunan dan stabilitas di tengah dinamika politik lokal merupakan tantangan tersendiri yang memerlukan kedewasaan semua pihak.
Meskipun demikian, Desa Dorowati menyimpan harapan dan potensi besar untuk masa depan. Optimalisasi sektor pertanian melalui penerapan teknologi modern dan diversifikasi produk dapat meningkatkan nilai tambah hasil panen. Pengembangan UMKM, terutama dengan memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, dapat membuka peluang ekonomi baru. Revitalisasi Pasar Dorowati menjadi modal penting untuk menjadikan desa ini sebagai pusat ekonomi yang lebih besar di wilayahnya. Dengan Dana Desa yang pada tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp 953.221.000, pemerintah desa memiliki sumber daya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan yang tepat sasaran.
Pada akhirnya, Desa Dorowati ialah sebuah potret desa di Jawa yang terus bergerak maju. Dengan fondasi agraris yang kuat, semangat kewirausahaan yang mulai tumbuh, serta modal sosial dan keagamaan yang kokoh, Dorowati memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan cita-cita menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.